Bolehkah mengeluh lelah pada Allah?

 Kadang sebagai manusia kita merasa lelah dengan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasi kita. Sudah diusahakan ternyata rejeki belum ada. Penulis merasakan betul kekecewaan saat mengetahui penulis tidak lolos seleksi PPPK 2023 lalu, sehingga kadang terbersit difikiran, aku lelah ya Allah..

Apakah diperbolehkan mengeluh kepada Allah dalam Islam? 

ternyata jawabannya adalah TIDAK BOLEH. Kita tidak boleh mengeluh lelah karena itu bentuk tanda tidak bersyukur atas rahmat Allah. Dikutip dari Kumparan  beberapa ayat Alquran, Allah SWT berbicara mengenai orang-orang yang sedang lelah atau putus asa.

1. Surat Al-Ankabut Ayat 3

“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

2. Surat Al-Baqarah Ayat 45

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang khusyuk.”

3. Surat Ar-Ra’d Ayat 28

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram.”

4.Surat Yusuf Ayat 87

“Wahai Anak-anakku! Pergilah kamu, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya.

Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari

rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”



jadi apa yang harus kita lakukan untuk menghindarkan diri dari berputus asa akan rahmat Allah?


Berprasangka baik pada Allah. Yakin apapun yang terjadi adalah terbaik yang sudah Allah tetapkan

Dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم2675

”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”(HR Bukhari dan Muslim)


dalam hal ini, saya harus yakin jika tidak lulusnya saya adalah suatu kebaikan, entah apa yang menunggu saya jika saya lulus, dan Allah lebih tau kalau apapun itu, tidak baik untuk saya. Dan saya yakin akan ada kesempatan lain yang lebih baik menunggu saya. Sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 216:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”



Comments

Popular posts from this blog

"Sayur Pisang" sayur khas Melayu Kepulauan Riau